Orang
Miskin Dilarang Sakit
Tema : Pelapisan Sosial
Dan Kesamaan Derajat
Di jaman yang serba mahal ini,
banyak sekali keluarga-keluarga yang dinilai masih berada di bawah garis
kemiskinan, hal ini dikarenakan penyebaran penduduk dan lapangan pekerjaan yang
tidak merata yang mengakibatkan ketidakseimbangan tingkat perekonomian antara
suatu daerah dengan daerah yang lainnya, sebagai contoh untuk tingkat ekonomi
di pulau jawa sangat jauh dengan tingakat ekonomi di pulau Sulawesi dan Irian
Jaya. Akbiat dari tingkat perekonomian yang sangat jauh di bawah, maka
berakibat pula ke tingkat kesehatan. Untuk di daerah-daerah yang masih tabu
dengan yang namanya Rumah Sakit, mereka lebih memilih untuk berobat ke cara
alternatif dikarenakan mereka beranggapan bahwa “untuk makan sehari-hari saja
sudah susah apalagi ke rumah sakit yang harus membayar mahal, uang dari mana ?”
Namun pemerintah sudah berupaya
sedikit demi sedikit mengurangi tingkat kemiskinan dan bahkan berupaya untuk
membantu masyarakat miskin dan tidak mampu mulai dari pendidikan hingga
kesehatan.Salah satu upaya pemerintah di bidang kesehatan yaitu membuat program
Jamkesmas untuk masyarakat kurang mampu dengan menggratiskan seuluruh biaya
pengobatan. Dan pemerintah pun sudah menganggarkan biaya pada APBN untuk
kesehatan, hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu agar
memperoleh hak yang sama yaitu hak untuk mendapatkan kesehatan dan mendapat
pelayanan kesehatan yang sama.
Apabila kita lihat dari program
pemerintah tersebut memang sangatlah baik, namun hal ini sangat sulit berjalan
sesuai dengan rencana. Ternyata masih banyak oknum-oknum khususnya di Rumah
Sakit yang seharusnya mengratiskan seluruh pengobatan, namun masih tetap
dikenakan biaya ini itu. Terkadang ada “slogan” bahwa “Orang miskin tidak boleh
sakit”. Memang lucu terdengarnya, namun itulah yang terjadi. Banyak RS yang
sudah ditunjuk pemerintah untuk melayani masyarakat miskin, namun kenyataannya
mereka menolak kedatangan orang miskin dan apabila diterima pun mereka akan
dikenakan biaya pengobatan. Untuk pelayanan rawat inap pun mereka yang
mempunyai Jamkesmas tidak akan memperoleh pelayanan kamar yang sesuai, mereka
akan selalu disisihkan dari pasien umum yang membayar full.
Memang inilah yang telah terjadi
di masyarakat, dimana selalu terjadi perbedaan dan pemisahaan walaupun itu
semua sama-sama fasilitas dari pemerintah yang tujuan awalnya untuk
mensejahterakan masyarakat.
Kemudian bagaimana cara yang
tepat untuk mengatasi masalah yang telah terjadi ? menurut saya sebagai masyarakat
biasa, sebaiknya pemerintah selalu memantau pelayanan kinerja rumah sakit dan
fasilitas lainnya yang telah disediakan pemerintah agar program tersebut dapat
berjalan sesuai dengan tujuan awalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar