Kisah
keluarga pemakai narkoba
Tema : Individu,
Keluarga dan Masyarakat
Ada seorang penelepon sebut saja
namanya A, dia bercerita tentang sepupunya yang pemakai narkoba dalam sebuah
stasiun radio yang sedang membicarakan tentang kisah para pemakai narkoba,
ok…langsung aja berikut ceritanya :
“Waktu itu penelepon (A) masih
kuliah, dia tinggal di rumah tantenya yang punya anak cowok sebut saja (X).
Keluarga tante dan omnya bisa dibilang cukup berada, tapi si X sering minta
uang sama si A. awalnya A tidak berpikir macam-macam, dan sering ngasih uang
karena dipikirnya cuma buat jajan. Sampai suatu hari si X kabur dari rumah.
tante dan omnya marah ketika mengetahui kalau A sering memberikan uang ke X, A
baru tahu ternyata sepupunya adalah seorang pemakai narkoba, dan uang jajan
yang suka A berikan dipakai buat beli narkoba, tapi karena uangnya terbatas
(ayah ibunya tahu kalo anaknya pemakai jadi uang jajannya dibatasi), Belakangan
diketahui sepupunya ternyata berhutang sama bandar narkoba yang biasa menyuplai
drugs ke dia. Merasa mulai diteror sama bandarnya, makanya dia kabur dari rumah
karena pihak bandar mengancam akan membunuh kalo dia tidak membayar hutangnya.
Setelah dicari-cari, akhirnya
sepupunya ketemu, dan orang tuanya meminta dia untuk kembali ke rumah karena
hutang drugs itu akan dibayar oleh ayah-ibunya. A turut menemani omnya waktu
ketemu si Bandar untuk membayar hutang narkoba. Dia tidak ingat tempatnya
dimana karena hari sudah gelap dan tempatnya masuk ke lorong-lorong yg sempit.
Yang pasti mereka didatangi oleh orang-orang suruhan Bandar itu yang
penampilannya menyeramkan. Hutang sudah dibayar, teror berhenti dan sepupunya
didaftarkan ke suatu pemondokan di daerah jawa untuk rehabilitasi dari
kecanduannya.
Setahun kemudian sepupunya kembali
dan keadaannya sudah sembuh. Namun itu tak bertahan lama, kecanduannya kambuh
lagi, karena ternyata teman-temannya yang dulu (pemakai) mencari-cari dia dan
dia tergoda untuk kembali memakai. Akhirnya orangtuanya memindahkannya ke
Malaysia, memfasilitasi semua kebutuhannya tapi karena tidak ada yang
mendampingi selama dia disana. Setelah sekian bulan, saat orangtuanya
mengunjungi dia, mereka baru tahu kalau di Malaysia ternyata anak mereka
menjadi bandar narkoba.
Sepupunya ditarik kembali ke
Indonesia dan dipindahkan ke Medan, sementara orang tuanya tinggal di Riau
(karena ayahnya dipindah kerjakan ke Riau). Sampai suatu hari saat si ayah
berniat cuti kerja untuk pergi ke Medan mengunjungi putranya itu, ada kabar
yang datang dari Medan yang mengatakan kalau anaknya sakau, lalu naik motor
(mungkin untuk mencari penyuplai drugsnya) menabrak tembok dan meninggal di
tempat kejadian. Saat itu usianya 16 tahun.”
Dari cerita diatas mungkin
sedikit bisa saya simpulkan bahwa narkoba membawa dampak yang sangat besar bagi
penderitanya, bisa di bilang menghancurkan hampir seluruh sisi kehidupan
penderitanya, tidak hanya ketika menggunakan narkoba saja, setelah sembuh total
juga, para mantan pengguna narkoba ini masih harus berhadapan dengan tanggapan
negatif masyarakat.
Keluarga menjadi faktor yang
sangat penting dalam hal ini. Bagi mereka-mereka yang sedang menjalani
rehabilitasi narkoba, peranan keluarga juga sangatlah besar, terkhusus ayah dan
ibu. Dukungan dan cinta kasih orang tua yang menyatu bisa menjadi pendorong
mental pencadu untuk sembuh dan tidak menggunakan narkoba lagi. Sikap terbuka
dan tidak menghakimi bisa menjadi modal utama untuk mendekatkan orang tua
dengan anak.
Ada beberapa upaya untuk mencegah
supaya anggota keluarga tidak terjerat narkoba, antara lain:
1. Katakan tidak pada narkoba
(say no to drugs)
Kita harus mempunyai prinsip
hidup menolak pemakaian narkoba. Anti narkoba dengan segala bentuknya. Jangan
pernah sekali pun mencoba bagaimana rasanya narkoba. Sebab banyak para pecandu
narkoba awalnya hanya ingin mencoba bagaimana rasanya. Setelah tahu, mereka
tidak dapat lagi lepas darinya sebab narkoba itu melumpuhkan daya pikir.
2. Memilih lingkungan pergaulan
yang baik
Pandai-pandailah memilih
lingkungan pergaulan. Ini dibutuhkan kepekaan terhadap masalah-masalah
lingkungan. Kalau kita sudah tahu kalau suatu perkumpulan sudah terlibat
masalah narkoba, maka jangan pernah sekali-kali mencoba menjadi anggotanya.
Segera membelakangi dan meninggalkan mereka tanpa syarat. Kita harus berani
mengambil tindakan demi diri sendiri dan keluarga.
3. Mencintai kehidupan
Kalau kita mencintai kehidupan
maka pasti kita tidak akan menghancurkannya dengan narkoba. Kita akan menjalani
dan merawat kehidupan kita dengan baik. Kita diberikan Tuhan kehidupan baik
yang selayaknya kita pergunakan untuk kebaikan bagi masyarakat bukan menjadi
sampah masyarakat yang harus disingkirkan. Mendekatkan diri pada Tuhan dengan
mengikuti ibadah sesuai dengan kepercayaan kita akan menambah kecintaan kita
pada kehidupan.
Daftar pustaka
http://penulismedan.multiply.com/
http://kesehatan.kompasiana.com/
http://library.thinkquest.org/
http://beritadomino2o6.blogspot.com/2017/05/ini-dampak-dan-akibat-sering-kebanyakan.html
BalasHapushttp://marimenujudomino206.blogspot.com/2017/05/amerika-serikat-tawarkan-rp260-miliar.html
http://detik206.blogspot.com/2017/05/sejarah-kampung-melayu-sejak-batavia.html
http://jutawandomino206.blogspot.com/2017/05/wah-gila-seorang-ayah-cabuli-anak.html
DAFTARKAN SEGERA DIDOMINO206.COM JUDI ONLINE TEPERCAYA & AMAN 100% !
SANGAT MUDAH MERAIH KEMENANGAN TUNGGU APALAGI AYO BURUAN DAFTARKAN:)
UNTUK PIN BBM KAMI : 2BE3D683