Senin, 19 November 2012

Kisah Keluarga Pemakai Narkoba


Kisah keluarga pemakai narkoba

Tema : Individu, Keluarga dan Masyarakat

Ada seorang penelepon sebut saja namanya A, dia bercerita tentang sepupunya yang pemakai narkoba dalam sebuah stasiun radio yang sedang membicarakan tentang kisah para pemakai narkoba, ok…langsung aja berikut ceritanya :

“Waktu itu penelepon (A) masih kuliah, dia tinggal di rumah tantenya yang punya anak cowok sebut saja (X). Keluarga tante dan omnya bisa dibilang cukup berada, tapi si X sering minta uang sama si A. awalnya A tidak berpikir macam-macam, dan sering ngasih uang karena dipikirnya cuma buat jajan. Sampai suatu hari si X kabur dari rumah. tante dan omnya marah ketika mengetahui kalau A sering memberikan uang ke X, A baru tahu ternyata sepupunya adalah seorang pemakai narkoba, dan uang jajan yang suka A berikan dipakai buat beli narkoba, tapi karena uangnya terbatas (ayah ibunya tahu kalo anaknya pemakai jadi uang jajannya dibatasi), Belakangan diketahui sepupunya ternyata berhutang sama bandar narkoba yang biasa menyuplai drugs ke dia. Merasa mulai diteror sama bandarnya, makanya dia kabur dari rumah karena pihak bandar mengancam akan membunuh kalo dia tidak membayar hutangnya.

Setelah dicari-cari, akhirnya sepupunya ketemu, dan orang tuanya meminta dia untuk kembali ke rumah karena hutang drugs itu akan dibayar oleh ayah-ibunya. A turut menemani omnya waktu ketemu si Bandar untuk membayar hutang narkoba. Dia tidak ingat tempatnya dimana karena hari sudah gelap dan tempatnya masuk ke lorong-lorong yg sempit. Yang pasti mereka didatangi oleh orang-orang suruhan Bandar itu yang penampilannya menyeramkan. Hutang sudah dibayar, teror berhenti dan sepupunya didaftarkan ke suatu pemondokan di daerah jawa untuk rehabilitasi dari kecanduannya.

Setahun kemudian sepupunya kembali dan keadaannya sudah sembuh. Namun itu tak bertahan lama, kecanduannya kambuh lagi, karena ternyata teman-temannya yang dulu (pemakai) mencari-cari dia dan dia tergoda untuk kembali memakai. Akhirnya orangtuanya memindahkannya ke Malaysia, memfasilitasi semua kebutuhannya tapi karena tidak ada yang mendampingi selama dia disana. Setelah sekian bulan, saat orangtuanya mengunjungi dia, mereka baru tahu kalau di Malaysia ternyata anak mereka menjadi bandar narkoba.

Sepupunya ditarik kembali ke Indonesia dan dipindahkan ke Medan, sementara orang tuanya tinggal di Riau (karena ayahnya dipindah kerjakan ke Riau). Sampai suatu hari saat si ayah berniat cuti kerja untuk pergi ke Medan mengunjungi putranya itu, ada kabar yang datang dari Medan yang mengatakan kalau anaknya sakau, lalu naik motor (mungkin untuk mencari penyuplai drugsnya) menabrak tembok dan meninggal di tempat kejadian. Saat itu usianya 16 tahun.”

Dari cerita diatas mungkin sedikit bisa saya simpulkan bahwa narkoba membawa dampak yang sangat besar bagi penderitanya, bisa di bilang menghancurkan hampir seluruh sisi kehidupan penderitanya, tidak hanya ketika menggunakan narkoba saja, setelah sembuh total juga, para mantan pengguna narkoba ini masih harus berhadapan dengan tanggapan negatif masyarakat.

Keluarga menjadi faktor yang sangat penting dalam hal ini. Bagi mereka-mereka yang sedang menjalani rehabilitasi narkoba, peranan keluarga juga sangatlah besar, terkhusus ayah dan ibu. Dukungan dan cinta kasih orang tua yang menyatu bisa menjadi pendorong mental pencadu untuk sembuh dan tidak menggunakan narkoba lagi. Sikap terbuka dan tidak menghakimi bisa menjadi modal utama untuk mendekatkan orang tua dengan anak.

Ada beberapa upaya untuk mencegah supaya anggota keluarga tidak terjerat narkoba, antara lain:

1. Katakan tidak pada narkoba (say no to drugs)
Kita harus mempunyai prinsip hidup menolak pemakaian narkoba. Anti narkoba dengan segala bentuknya. Jangan pernah sekali pun mencoba bagaimana rasanya narkoba. Sebab banyak para pecandu narkoba awalnya hanya ingin mencoba bagaimana rasanya. Setelah tahu, mereka tidak dapat lagi lepas darinya sebab narkoba itu melumpuhkan daya pikir.

2. Memilih lingkungan pergaulan yang baik
Pandai-pandailah memilih lingkungan pergaulan. Ini dibutuhkan kepekaan terhadap masalah-masalah lingkungan. Kalau kita sudah tahu kalau suatu perkumpulan sudah terlibat masalah narkoba, maka jangan pernah sekali-kali mencoba menjadi anggotanya. Segera membelakangi dan meninggalkan mereka tanpa syarat. Kita harus berani mengambil tindakan demi diri sendiri dan keluarga.

3. Mencintai kehidupan
Kalau kita mencintai kehidupan maka pasti kita tidak akan menghancurkannya dengan narkoba. Kita akan menjalani dan merawat kehidupan kita dengan baik. Kita diberikan Tuhan kehidupan baik yang selayaknya kita pergunakan untuk kebaikan bagi masyarakat bukan menjadi sampah masyarakat yang harus disingkirkan. Mendekatkan diri pada Tuhan dengan mengikuti ibadah sesuai dengan kepercayaan kita akan menambah kecintaan kita pada kehidupan.

Daftar pustaka
http://penulismedan.multiply.com/
http://kesehatan.kompasiana.com/
http://library.thinkquest.org/

1 komentar:

  1. http://beritadomino2o6.blogspot.com/2017/05/ini-dampak-dan-akibat-sering-kebanyakan.html

    http://marimenujudomino206.blogspot.com/2017/05/amerika-serikat-tawarkan-rp260-miliar.html

    http://detik206.blogspot.com/2017/05/sejarah-kampung-melayu-sejak-batavia.html

    http://jutawandomino206.blogspot.com/2017/05/wah-gila-seorang-ayah-cabuli-anak.html


    DAFTARKAN SEGERA DIDOMINO206.COM JUDI ONLINE TEPERCAYA & AMAN 100% !

    SANGAT MUDAH MERAIH KEMENANGAN TUNGGU APALAGI AYO BURUAN DAFTARKAN:)

    UNTUK PIN BBM KAMI : 2BE3D683

    BalasHapus